BEKASIVOICE.COM | Bekasi Pasca ramainya para pencari kerja yang membludak di Jobfair, Anggota DPRD Kota Bekasi, Rizki Topananda, menyampaikan pandangannya terkait kondisi ketenagakerjaan di Kota Bekasi, khususnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan job fair yang kerap diadakan oleh pemerintah daerah. Menurutnya, keberhasilan sebuah job fair justru dapat diukur dari sepinya jumlah pengunjung, bukan dari keramaiannya.
“Job fair yang sepi pengunjung menandakan angka pengangguran menurun dan masyarakat sudah banyak yang bekerja. Namun, bila job fair selalu dipadati pencari kerja, itu menunjukkan masih ada yang salah dalam pengelolaan tenaga kerja, terutama dari sisi keterlibatan industri lokal,” kata Rizkitop sapaan akrabnya, Kamis (29/5/2025).
Ia menyoroti fenomena membludaknya pencari kerja di berbagai agenda rekrutmen tenaga kerja di Kota Bekasi, yang menurutnya menunjukkan bahwa belum semua industri mampu menampung tenaga kerja dari warga sekitar.
Ia berharap, Pemerintah Kota Bekasi bisa mengambil peran lebih aktif dalam mendorong kemitraan yang kuat antara dunia industri dan masyarakat lokal.
“Kami ingin pemerintah aktif menjalin komunikasi dengan perusahaan-perusahaan di Bekasi. Penyerapan tenaga kerja harus menjadi prioritas bersama, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar kawasan industri,” tegas Rizki.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan kompetisi di sektor ketenagakerjaan, terutama yang berbasis industri, kini semakin ketat. Namun bukan hanya tenaga kerja yang bersaing, para investor juga semakin selektif dalam memilih lokasi investasi.
“Investor sekarang mencari daerah yang kondusif secara sosial dan ekonomi. Pemerintah daerah harus menciptakan iklim yang mendukung, termasuk memastikan bahwa warga lokal mendapatkan kesempatan kerja yang layak,” ujarnya.
Rizki juga meminta agar Pemerintah Kota Bekasi dapat merumuskan solusi konkret dan berkelanjutan dalam mengatasi pengangguran.
“Hal ini merupakan tanggung jawab bersama demi terciptanya kesejahteraan masyarakat Kota Bekasi secara merata,” pungkasnya. (ADV).