Oct 06, 2025 /

Pemuda ICMI Kota Bekasi Soroti Perencanaan Pemkot, TPA Sumurbatu Dinilai Terlambat Diatasi

Loading

BEKASIVOICE.COM – Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Bekasi menggelar diskusi bulanan di Sekretariat Pemuda ICMI, Islamic Centre, guna menyoroti berbagai isu strategis di Kota Bekasi. Diskusi yang menghadirkan narasumber dari internal Pemuda ICMI, Andi Ali (Divisi Politik & Good Governance) dan Fadel (Divisi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat), ini secara khusus mengkritisi perencanaan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi yang dinilai kurang matang, terutama dalam mengatasi persoalan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu.

Dalam diskusi tersebut, Andi Ali menyampaikan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemkot Bekasi tidak memuat perencanaan dan penanggulangan masalah secara detail. Ia menekankan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seharusnya memiliki komitmen profesional dalam mewujudkan visi dan misi kota, bukan bertindak reaktif setelah masalah menjadi sorotan publik.

“Ketika persoalan sampah sudah menjadi sorotan publik, lantas baru melakukan survei dan mengusulkan tindakan. Menurut saya, ini adalah tindakan yang terlambat,” ujar Andi Ali.

Kritik tersebut bukan tanpa alasan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memberikan peringatan keras kepada Pemkot Bekasi terkait penggunaan metode open dumping (pembuangan sampah terbuka) di TPA Sumurbatu. Metode ini dilarang oleh undang-undang dan berpotensi besar mencemari lingkungan. Pemkot Bekasi diberi tenggat waktu hingga September 2025 untuk melakukan perubahan signifikan dalam pengelolaan sampah, jika tidak, TPA Sumurbatu terancam ditutup.

Baca Juga  Perdana Program FPRB Goes To School Sosialisasikan Pengurangan Resiko Bencana di Setiap Sekolah

Senada dengan Andi, Fadel juga menyoroti langkah Pemkot Bekasi yang menyiapkan anggaran sebesar Rp200 miliar untuk perbaikan TPA Sumurbatu. Menurutnya, jika anggaran tersebut hanya digunakan untuk menambah lahan atau memindahkan tumpukan sampah, masalah tidak akan pernah selesai, melainkan hanya berpindah tempat.

Fadel mengusulkan agar anggaran dialokasikan untuk program yang lebih fundamental, yaitu edukasi lingkungan sejak dini. “Anggaran itu sebaiknya dialokasikan untuk pendidikan sejak dini pengenalan lingkungan dan pembentukan karakter serta mental yang baik,” katanya. Ia berharap, langkah ini dapat menumbuhkan kesadaran dan mengubah pola pikir masyarakat Kota Bekasi dalam 10 hingga 15 tahun ke depan terkait pengelolaan sampah.

Diskusi ini menghasilkan banyak usulan dan sudut pandang kritis dari para peserta. Rencananya, hasil kajian ini akan disusun menjadi sebuah jurnal ilmiah yang akan diserahkan kepada Pemkot Bekasi.

Ketua Pemuda ICMI Kota Bekasi, Imamudin, menjelaskan bahwa diskusi bulanan ini memang rutin diadakan untuk mengkaji kebijakan publik dan isu-isu terkini di Kota Bekasi. Ia berharap, kontribusi pemikiran Pemuda ICMI tidak hanya sebatas wacana di atas kertas.

“Kami sangat berharap Pemuda ICMI bisa menjadi bagian yang bersinergi dalam membangun Kota Bekasi bersama-sama dengan masyarakat lainnya,” pungkas Imamudin.

MM

#Design #Drawing #Develope #Drone

POPULER

TERBARU

© 2024 BEKASIVOICE.COM