BEKASIVOICE – Cikarang – Bursa kerja bertajuk *Bekasi Pasti Bisa Expo* yang digelar di wilayah Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada 31 Agustus 2025, berlangsung ricuh akibat kerumunan massal dan insiden fisik antar pencari kerja. Acara yang bertujuan memfasilitasi penyerapan tenaga kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal ini justru diwarnai kericuhan, termasuk aksi baku hantam dan sejumlah peserta yang pingsan akibat desak-desakan.
Berdasarkan laporan di lokasi, antusiasme masyarakat terhadap kesempatan kerja yang ditawarkan sangat tinggi. Ribuan pencari kerja dari berbagai daerah berdatangan sejak pagi buta, menyebabkan kerumunan yang sulit dikendalikan oleh petugas keamanan. Akibatnya, terjadi ketegangan di lapangan, termasuk dorong-mendorong hingga perkelahian fisik. Beberapa peserta harus dievakuasi karena kelelahan dan pingsan akibat sesak napas.
Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Tenaga Kerja menyampaikan rasa penyesalannya atas insiden tersebut. “Kami sangat menyesalkan terjadinya keributan yang mengganggu kelancaran acara. Meskipun tujuan penyelenggaraan job fair ini positif, kami akui ada kekurangan dalam manajemen pengamanan dan pengendalian massa,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi dalam keterangan resmi.
Pemkab berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan acara serupa di masa depan. Rencana strategis yang lebih matang, termasuk alokasi sumber daya keamanan, sistem antrian digital, serta pembatasan jumlah peserta akan dipertimbangkan untuk mencegah kejadian serupa.
Insiden ini menjadi cerminan nyata atas tingginya permintaan lapangan kerja di Kabupaten Bekasi, yang dikenal sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia. Para pengamat menilai, pemerintah perlu merancang program penyerapan tenaga kerja yang tidak hanya bersifat temporer, tetapi juga berkelanjutan, dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan humanis.
Pemkab berharap masyarakat tetap mempercayai komitmen pemerintah dalam menyediakan akses kerja yang adil dan aman, sambil terus meningkatkan tata kelola acara publik yang melibatkan massa besar. RD