Agar Happy Tiap Hari
Oleh : Aboy Maulana Arief Ketua IKPM Gontor Kab. Bekasi
Bekasivoice.com | Bekasi, HAPPY/Bahagia merupakan kata yang sangat familiar di mulut setiap orang. Kata ini begitu sering diucapkan oleh siapa pun. Tua-muda, lelaki-perempuan, pejabat-rakyat, pengangguran-pekerja sampai penjahat dan orang saleh pun fasih mengeluarkan kata ini.
Menghadapi zaman yang menyajikan ragam persoalan di berbagai bidang kehidupan tentunya bahagia menjadi acuan. Hadirnya bahagia pada zaman now hukumnya fardu a’in. Ia bersifat harus dan tidak boleh tidak dimiliki oleh setiap manusia. Jika tidak, maka multimasalah akan beranak dan semakin menghimpit menjadikan hati semakin sempit. Sebaliknya, dengan bahagialah masalah akan sirna dan dapat diselesaikan hingga nikmatnya hidup kian terasa.
Anak zaman sekarang bilang,“jangan lupa bahagia.” Ungkapan ini adalah uslub yang penting dalam kehidupan ini. uslub yang harus senantiasa diingat dan dipegang oleh siapa pun. Namun, tidak semua orang sukses dan mampu merasakan efek dari uslub asli Indonesia di atas. Ada orang yang berhasil meraih kebahagiaan, tidak sedikit pula orang yang gagal merasakannya. Entah tidak tahu atau salah cara dan metodenya, entah memang benar-benar lupa bagaimana meraihnya.
Banyak jalan menuju Roma, ada sejuta cara untuk meraih bahagia. Begitu kira-kira ungkapan yang tepat untuk kata yang senantiasa kita damba tersebut. Ya, bahagia dapat diraih dengan berbagai cara. Bahagia bisa hadir kapan saja, tergantung kita mau atau tidak menghadirkannya. Termasuk di saat bulan Ramadan seperti sekarang ini.
Dalam hadis qudsyi Allah SWT berfirman, “Ada dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.” (Muttafaq ‘alaih)
Puasa merupakan ibadah yang memiliki keutamaan. Selain pahalanya langsung diberikan Allah SWT, puasa juga memberikan efek luar biasa secara psikologis. Bahagia atau kebahagiaan merupakan efek yang dapat dihasilkan dari puasa. Orang yang melakukan puasa akan merasakan kebahagiaan teramat sangat. Kebahagiaan ini khususnya akan dirasakan di saat berbuka puasa.
Lihatlah suasana menjelang magrib atau menjelang berbuka, orang-orang begitu semangat menyambut azan berkumandang setelah seharian melawan hawa nafsu dan godaan. Azan dinantikan dengan segenap perasaan bahagia. Kebahagiaan itu lahir setelah seseorang mampu berada dalam ketaatan kepada Allah (melaksanakan puasa). Kebahagiaan begitu lekat dan erat ketika azan benar-benar berkumandang dan orang yang berpuasa segera berbuka.
Kebahagiaan di atas adalah kebahagiaan di dunia sekaligus menjadi kebahagiaan pertama yang akan dirasakan oleh orang yang berpuasa. Adapun kebahagiaan kedua adalah kebahagiaan di akhirat kelak. Kebahagiaan dimana setiap orang menghadap Allah SWT dengan qolbun saliim dan jiwa bahagia. Jiwa bahagia, jiwa yang mampu menjadi hamba yang saleh di dunia dengan mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Jika memang Anda mencari dan ingin merasakan kebahagiaan terlebih di bulan Ramadan sekarang ini, maka jangan susah-susah. Berpuasalah dengan sebenar-benarnya. Berpuasa lillaahi ta’ala, berpuasa dengan segenap iimaanan wah-ihtisaaban, berpuasa hanya untuk menggapai rida Allah SWT dan berpuasa untuk menuju perbaikan diri.
Dengan demikian, marilah kita berpuasa dengan segenap niat lillaahi ta’ala agar kebahagiaan menghampiri diri. Puasa dan berpuasalah sebulan penuh di bulan ini agar merasakan happy setiap hari. **** Wallahu ‘Alam