Protes Penggembokan di SMKN 1 Tambun Utara: Imbas dari Pemecatan 36 Siswa

Loading

BEKASIVOICE – Pada Senin, 22 Juli 2024, sejumlah siswa dan orang tua di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tambun Utara melakukan aksi protes dengan menggembok gerbang sekolah. Aksi ini merupakan buntut dari pemecatan 36 siswa tanpa keterangan yang jelas dari pihak sekolah.

Kronologi Kejadian

Insiden ini bermula ketika 36 siswa tersebut, yang telah mengikuti kegiatan sekolah selama satu minggu termasuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan kegiatan belajar, tiba-tiba diundang untuk menghadiri sebuah rapat pada Sabtu, 20 Juli 2024. Tanpa diduga, rapat tersebut ternyata adalah rapat pemecatan satu kelas rombongan belajar. Hal ini membuat para siswa dan orang tua merasa kecewa dan marah.

Pada Senin pagi, sebagai bentuk protes, siswa dan orang tua mereka menggembok gerbang sekolah. Avia Naura Solih, salah satu 36 siswa mengungkapkan kekecewaannya. “Saya merasa kecewa dan sedih di saat yang lain memulai kegiatan belajar kita hari ini tidak bisa ikut belajar,” ujarnya.

Baca Juga  Pintu Gerbang SMK 1 Tambun digembok : Siswa Protes Karena Dikeluarkan Dari Kelas

Avia, yang merupakan siswa berprestasi dengan 7 medali emas dan 2 perunggu dari berbagai perlombaan pencak silat tingkat internasional, nasional, dan provinsi, terpaksa berdiri di depan gerbang sekolah, menuntut penjelasan dari pihak sekolah.

Reaksi Orang Tua Siswa

Salah satu wali murid, yang merupakan orang tua dari Ajra, juga mengungkapkan kekesalan dan kekecewaannya.

“Saya merasa kecewa apa lagi hari ini kepala sekolah tidak ada, kita butuh kepastian anak-anak kita dan kita berharap anak-anak kita bisa bersekolah di sini, jangan sampai anak kita jadi merasa malu dengan teman-temannya sehingga muncul istilah bullying,” ungkapnya dengan nada kesal.

Ia menambahkan bahwa para orang tua telah mengeluarkan biaya untuk membeli seragam dan perlengkapan sekolah, namun kini merasa dirugikan oleh tindakan sekolah yang tidak memberikan penjelasan yang jelas mengenai pemecatan anak-anak mereka.

Tanggapan Pihak Sekolah

Pihak sekolah, saat ditemui, mengungkapkan bahwa kepala sekolah sedang berada di luar kota untuk dinas di Bandung. Namun, mereka memastikan bahwa semua aspirasi dan keluhan akan disampaikan kepada kepala sekolah agar segera ditemukan solusi.

Insiden ini mencerminkan adanya ketidakjelasan komunikasi dan transparansi dari pihak sekolah kepada siswa dan orang tua. Tindakan pemecatan tanpa penjelasan yang jelas telah menimbulkan keresahan dan kekecewaan yang mendalam di kalangan siswa dan orang tua.

Orang tua berharap agar pihak sekolah dapat memberikan penjelasan solusi yang adil bagi siswa yang telah dikeluarkan. Selain itu, mereka juga menginginkan adanya jaminan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan.

Baca Juga  Perubahan di Disdik Kota Bekasi: Uu Saeful Mundur, Warsim Suryana Ditunjuk Jadi Plh

Keputusan Pihak Sekolah

Kasus penggembokan gerbang sekolah oleh siswa dan orang tua di SMKN 1 Tambun Utara ini menyoroti pentingnya komunikasi yang baik dan transparansi dalam pengambilan keputusan oleh pihak sekolah. Dengan memberikan penjelasan yang jelas dan menyeluruh, pihak sekolah dapat menghindari terjadinya konflik dan menjaga kepercayaan serta hubungan yang baik dengan siswa dan orang tua.

Diharapkan kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait untuk selalu mengedepankan komunikasi yang baik dan transparan dalam setiap keputusan yang diambil, demi terciptanya lingkungan pendidikan yang kondusif dan adil bagi semua pihak.

Berita Lain

Ikuti Update dan perkembangan informasi tentang Bekasi di WhatsApp Channel Bekasi Voice