Bekasivoice.com – Tambun Utara, Forum Komunikasi Masyarakat Satriajaya (FKMS) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor kepala Desa Satriajaya, Jl. Desa Satriajaya No. 1, Kecamatan Tambun Utara, Rabu (4/10/23).
Unjuk rasa yang dilakukan masyarakat yang tergabung dalam FKMS meminta adanya keterbukaan pihak Pemerintah Desa terkait rencana Ruislag (tukar guling) tanah kas desa (TKD) yang di miliki Desa Satriajaya dengan pihak PT. ALM.
Meskipun sempat ada ketegangan antara Masyarakat yang melakukan aksi dengan pegawai Desa namun akhirnya dilerai dan terjadi mediasi di kantor BPD Satriajaya.
Pembatalan Rencana Ruslag
Ketua FKMS Marsan Sanjaya mengatakan dirinya meminta untuk membatalkan rencana Ruislag yang akan di lakukan Pemerintah Desa karena tidak adanya keterbukaan dan musyawarah dengan masyarakat.
“Kalo kita sebagai masyarakat menginginkan pembatalan terkait rencana Ruislag kerena sudah tidak sesuai prosedur dan aturan serta tidak transparan kepada masyarakat”.
Dirinya mengatakan bahwa sebelumya dirinya sudah menyurati pihak Pemerintah Desa Satriajaya namun tidak ada tindak lanjut sehingga melakukan aksi di depan Kantor Desa.
“Kami sudah bersurat sebelumnya namun tidak ada jawaban sehingga hari ini kita melakukan aksi, adapun hasil mediasi hari ini kita akan menunggu pihak Pemerintah Desa untuk melakukan pertemuan selanjutnya bersama para Tokoh dan Masyarakat Desa Satriajaya agar bisa duduk bareng”.
Dalam kesempatan yang sama Wawan Gunawan sebagai salah satu Tokoh Masyarakat Desa Satriajaya saat di mintai keterangan pihak media mengharapkan Lahan TKD yang hari ini menjadi perbincangan menjadi lahan hijau atau lahan pertanian.
“Kita berharap lahan TKD di Desa Satriajaya menjadi area pertanian dan penghijauan yang bisa di manfaatkan untuk para petani, dengan lahan kurang lebih 18 hektar kita bisa manfaatkan sebagai lahan pertanian, peternakan, dan menjadi daerah resapan air untuk itu kita bermohon untuk tetap jadi daerah pertanian”. tutupnya.
Kepala Desa Belum Bisa Berkomentar
Sementara itu Kepala Desa Satriajaya, Asta Razan mengatakan sebagai Pemerintah Desa sudah mengikuti aturan dan prosedur sesuai ketentuan, mengenai adanya aksi hari ini di Desa yang di pimpinnya masih mengkaji dan belum bisa banyak berkomentar.
“Hari ini yang datang adalah keluarga saya, saudara saya, masyarakat saya, kita terima apa yang menjadi aspirasi dan keinginannya, setelah tadi kita duduk bareng bersama, akan ada musyawarah lanjutan hari ini aspirasinya kita terima dulu untuk kita kaji agar bisa memberikan hasil yang terbaik untuk masyarakat Desa Satriajaya mohon doanya dan dukungannya saja”.tutupnya.
Hadir dalam Musyawarah Kanit Intel, AKP. Mundirin yang menghimbau dan meminta masyarakat untuk tenang. “Kita negara demokrasi, lebih baik dibicarakan, dimusyawarahkan,” pesannya.
Menurutnya, warga boleh protes tetapi alangkah baiknya dilakukan di kantor desa dengan cara audiensi. “Kita adalah keluarga. Ketika ada masalah tolong bicarakan, ayo selesaikan. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, dan
kalau itu mentok serta mengandung unsur hukum silakan dilaporkan.”
“Saya yakin Kades itu bukan eksekutor pengambil keputusan dalam hal ini. Jadi jangan Pak Kades yang dicecar. Sabar dan ambil langkah dalam kepala dingin. Cari solusi terbaik,” pungkasnya.(red).