BekasiVoice.com – Dua siswa kelas 1 SDIT Ibnul Jazari, Babelan, Bekasi, berinisial KBW (laki-laki) dan FAP (perempuan), meninggal dunia akibat tenggelam saat mengikuti ekstrakurikuler renang di kolam renang milik sekolah pada Senin (11/8/2025). Tragedi ini menggegerkan warga setempat dan memicu penyelidikan polisi untuk mengungkap penyebab pasti kejadian. Berikut ringkasan fakta-fakta penting terkait insiden ini berdasarkan laporan detikNews.
Kronologi Kejadian
Kegiatan ekstrakurikuler renang berlangsung di kolam renang SDIT Ibnul Jazari. Sekitar pukul 14.30 WIB, orang tua korban dipanggil ke RS Viola dan diberitahu bahwa kedua anak mereka telah meninggal dunia. Diduga, KBW dan FAP tenggelam karena lepas dari pengawasan pelatih renang. Polsek Babelan kini tengah menyelidiki kasus ini untuk memastikan apakah ada kelalaian dalam pengawasan.
Kolam Renang Ditutup Sementara
Pasca-kejadian, Polsek Babelan langsung mengambil tindakan dengan menutup kolam renang yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP). Penutupan ini dilakukan untuk memudahkan proses penyelidikan dan memastikan tidak ada aktivitas lebih lanjut di lokasi sebelum kasus ini terungkap sepenuhnya.
Pemilik Yayasan Dinilai Tidak Kooperatif
Penyelidikan polisi terkendala karena sikap pemilik yayasan sekolah yang dinilai kurang kooperatif. Hal ini mempersulit pengumpulan keterangan dan bukti untuk mengungkap fakta di balik insiden tragis ini. Polisi terus berupaya menggali informasi dari berbagai pihak yang terlibat.
Sorotan pada SOP Ekstrakurikuler Renang
Kejadian ini memunculkan pertanyaan besar mengenai standar operasional prosedur (SOP) kegiatan renang di sekolah. Banyak pihak menyoroti pentingnya pengawasan ketat, pelatih yang kompeten, dan fasilitas yang memadai untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Kasus ini menjadi pengingat bagi institusi pendidikan untuk memastikan keamanan siswa selama kegiatan ekstrakurikuler.
Penyelidikan Berlanjut
Polsek Babelan masih terus melakukan pendalaman untuk menentukan apakah ada unsur kelalaian atau faktor lain yang menyebabkan kematian kedua siswa tersebut. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menunggu hasil investigasi resmi. (RR)