BEKASIVOICE.COM | BEKASI – Proyek Pengendalian Banjir Kali Bekasi Paket 6 yang dikerjakan oleh PT. Bumi Karsa menuai sorotan tajam dan menimbulkan keresahan serius di kalangan masyarakat.
Alih-alih fokus utama pada pembangunan tanggul beton pencegah banjir, aktivitas pengerukan dan pembuangan lumpur (disposal) justru menjadi kegiatan dominan, memicu kekhawatiran akan dampak lingkungan dan keselamatan publik.
Keresahan utama masyarakat terpantik oleh aktivitas pengangkutan lumpur yang sembrono. Jalanan protokol kerap kali licin dan berdebu parah akibat ceceran lumpur dari Truk pengangkut. Kondisi ini diperparah dengan dugaan kelalaian standar operasional prosedur (SOP): banyak truk pengangkut tanah yang masih dalam keadaan berlumpur dan gembur, serta beroperasi tanpa terpal penutup yang memadai.dan Pekerja yang membersikan pun nampak keteteran karna sepanjang jalan hanya di kerjakan beberapa orang saja .
Akibatnya, keselamatan pengguna jalan terancam serius.
Lebih lanjut, masyarakat mempertanyakan prioritas proyek yang bergeser. Proyek yang seharusnya berfokus pada pembangunan tanggul beton untuk melindungi desa dari ancaman banjir, kini justru didominasi oleh pengerukan lumpur. “Makin ke sini, kegiatan proyeknya kita lihat hanya aktivitas penggalian lumpur (disposal), sementara pembuatan tanggul betonnya malah tidak terlihat,” ungkap salah seorang warga dengan nada kecewa.
Kekhawatiran lain yang tak kalah mendesak adalah potensi longsor. Masyarakat mengkhawatirkan risiko longsor yang semakin besar apabila pengerukan sungai terus dilakukan hingga kedalaman yang signifikan tanpa diimbangi dengan pembangunan dinding penahan beton yang kuat. Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat tanah di sekitar sungai menjadi tidak stabil dan rentan terhadap pergerakan.
Masyarakat mendesak PT. Bumi Karsa dan pihak terkait untuk segera meninjau ulang prioritas proyek, memastikan fokus kembali pada pembangunan tanggul beton yang krusial, dan memperbaiki standar operasional pengangkutan lumpur demi keamanan dan kenyamanan publik.
Pengawasan ketat diperlukan untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih parah dan memastikan proyek ini benar-benar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Bekasi.( Red )
