Bekasivoice.com | Sukawangi, UPTD Pengelolaan Persampahan Wilayah II sedang melakukan pembersihan aliran sungai/kali yang berada di di kampung galian Desa Sukakerta, Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi. (16/11).
Namun dalam proses pembersihan aliran kali yang dipenuhi sampah rumah tangga, rumput dan Eceng gondok diduga tidak prosedural. Lantaran sampah yang biasanya diangkat dari sungai dan dikeringkan di bantaran sungai kemudian di Angkut ke TPA namun kali ini terlihat berbeda. Petugas Excavator terlihat menggali bantaran sungai kemudian menutup galian tersebut dengan sampah yang diangkat dari aliran sungai.
Saat di konfirmasi, melalui telpon WhatsApp Subandi yang merupakan petugas UPTD Wilayah II membenarkan bahwa kegiatan pekerjaan tersebut adalah proses pengangkatan sampah yang berada di aliran sungai.
” Oh iya nanti saya konfirmasi UP sayah ya kalo ituh sih biasanya diangkat, ditumpuk dulu baru biasanya di angkut coba nanti sayah hari Senin konfirmasi ke Pak UP ngadep pengen tau ya.” Ujarnya.
Diwaktu yang sama, Iyan Hidayat selaku anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Barisan Rakyat Indonesia ( LSM BARAK INDONESIA ) sangat menyayangkan adanya kegiatan pengangkatan sampah oleh DLH dan UPTD II yang ditimbun di bantaran sungai.
“Ko malah sampah nya di urug, nah ituhkan kalo sampah pelastik yg ikut di urug bisa mencemari lingkungan karna tanah butuh waktu puluhan tahun bahkan ratusan tahun untuk mengurai sampah pelastik agar bisa hancur, Disini kami melihat kinerja DLH dan UPTD II sangat asal asalan dalam penanganan sampah yang dimana sampah ini. Sudah bertahun-tahun sampah ini menjadi kendala khususnya untuk para petani di Bekasi wilayah Utara, karena sampah ini kalo tidak di angkut ke TPA yang sudah di sediakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, lambat Laun akan terus menerus menumpuk apah lagi sampai di timbun di bantaran kali kami meminta agar sampah sampah tersebut segera di angkut untuk di buang ke Tempat yg semestinya.” Tuturnya.