Bekasi – Dede Nurdiansyah, inovator asal Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti ASEAN Blue Innovation Challenge 2024 yang diselenggarakan oleh United Nations Development Programme (UNDP). Perlombaan ini bertujuan untuk mengatasi tantangan dan mendorong perkembangan inovasi ekonomi biru di Asia Tenggara, yang mencakup ekosistem laut dan air tawar.
Persiapan Matang
Dede telah mempersiapkan proposal, makalah, dan laporan pendukung yang diperlukan dalam Bahasa Inggris. Dia mengaku sudah mempersiapkan segala persyaratan administrasi yang dibutuhkan untuk mengikuti ajang ini. Dalam kompetisi ini, Dede mengusung inovasi bernama Refill Station Smart Eco, yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai melalui konsep reuse atau penggunaan ulang.
Refill Station Smart Eco
Inovasi Refill Station Smart Eco dirancang untuk mengurangi sampah plastik, khususnya botol plastik sekali pakai. Dengan konsep ini, pengguna hanya perlu membawa botol mereka sendiri dan mengisinya ulang menggunakan Refill Station. Misalnya, cukup membawa botol kosong dan membeli isi sampo tanpa kemasan plastik. Dengan cara ini, penggunaan botol plastik dapat diminimalisir dan sampah plastik yang berakhir di laut bisa dikurangi.
Penggunaan yang Mudah
Inovasi ini menggunakan sistem kartu uang elektronik dengan metode scan QR. Inovasi ini dapat digunakan untuk berbagai produk cair seperti sabun, sampo, detergen, dan air mineral. Caranya sangat mudah, pengguna hanya perlu melakukan tap dengan kartu E-Money atau scan QR, kemudian mengisi botol mereka sesuai takaran produk yang dipilih. Dengan begitu, pembelian produk dilakukan tanpa kemasan plastik dan hanya isi ulangnya saja.
Uji Coba dan Penerapan
Dede menyebut bahwa inovasi ini telah menjalani uji coba di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Hasilnya, dalam satu pekan uji coba, penggunaan 130 botol plastik berhasil dikurangi. Pada tahap pengembangan, inovasi ini juga diterapkan di tiga kampus, yaitu Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro, Universitas Sampurna, dan Universitas Pamulang Tangerang. Inovasi ini mengkombinasikan sistem robotik dengan dispenser, sehingga tercipta Dispenser Mas Eco untuk air mineral. Dari segi akademis, inovasi ini sangat membantu mengurangi sampah botol plastik.
Prestasi Dede Nurdiansyah
Sebelum mengikuti ASEAN Blue Innovation Challenge 2024, Dede Nurdiansyah telah meraih berbagai prestasi. Ia berhasil meraih juara dua lomba teknologi tepat guna tingkat Provinsi Jawa Barat 2024, juara pertama tingkat Kabupaten Bekasi, serta masuk 10 besar finalis kompetisi Internet of Things Indonesia 2021. Dengan segala persiapan dan prestasinya, Dede optimis dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi sampah plastik di Asia Tenggara melalui inovasinya.
Dampak Positif
Inovasi Refill Station Smart Eco tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga pada ekonomi dan sosial. Dengan mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai, inovasi ini dapat membantu menjaga kebersihan laut dan air tawar. Selain itu, dengan memanfaatkan teknologi digital seperti E-Money dan QR scan, inovasi ini juga dapat mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Penggunaan ulang botol juga dapat mengurangi biaya produksi dan distribusi, sehingga produk bisa dijual dengan harga lebih terjangkau.
Masa Depan Ekonomi Biru
Perlombaan ASEAN Blue Innovation Challenge 2024 memberikan kesempatan bagi para inovator seperti Dede untuk menunjukkan karya mereka dan memberikan solusi nyata bagi tantangan lingkungan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, inovasi seperti Refill Station Smart Eco dapat diimplementasikan secara luas dan memberikan dampak positif yang signifikan. Masa depan ekonomi biru di Asia Tenggara sangat bergantung pada inovasi-inovasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
VIA : ANTARA