Telur gulung merupakan variasi dari telur goreng, yang mana sebuah telur akan digoreng dan lalu digulung menggunakan sebuah tusukan yang terbuat dari kayu pohon Bambu. Makanan ini sering dihidangkan dan dijual di beberapa sekolah, terutama di tingkat sekolah dasar(SD).
Sebenarnya jajanan telur gulung sudah ada sejak dulu. Telur yang dikocok dan diberi tambahan garam, dibuat dengan cara digulung menggunakan lidi bambu. Disiram dengan saus merah, jajanan ini seolah menggoda untuk dibeli anak-anak sepulang sekolah.
Ramainya kembali eksistensi jajanan murah meriah ini, muncul pada tahun 2017 awal. Dari yang awalnya dijual seharga Rp 500, kini dijual dengan harga Rp. 2.000-an, tergantung banyaknya telur. Kini, jajanan telur gulung tersedia dengan aneka macam isian, seperti chicken, nugget dan sosis.
Seiring berjalannya waktu, telur gulung semakin banyak ditemukan dan penikmatntnya pun semakin menjamur. Dalam beberapa kisah, ada penjual telur gulung di kawasan Pasar Lama Tangerang menjadi buruan vlogger dan pecinta kuliner. Memulai usaha sejak tahun 2017, outlet telur gulung setiap harinya bisa mendapatkan omset hingga jutaan rupiah.
Menjual dengan harga satuan Rp 2.000 sampai Rp 4.000, telur gulungnya tak pernah sepi pembeli. Ada tiga jenis yaitu telur gulung: original, sosis dan big size. Setiap harinya berkisar sekitar 3-7 peti telur yang dihabiskan untuk membuat telur gulung.
Jika dilihat dari pendapatan penjualan, usaha cukup menjanjikan. Bahkan tak jarang untuk merendahkan budget, beberapa penjual telur gulung mencampurkan telur dengan bihun untuk dijual dengan harga Rp 1.000.
Penulis: Rahmat Wahyudi