Bekasivoice.com – Meletusnya revolusi Prancis sekitar tahun 1789-1799 menyebabkan negara-negara kecil di Eropa tersingkir dan akhirnya mereka mulai mengeksplorasi asia untuk mendapatkan kejayaannya kembali. Salah satu negara yang paling sering menjadi target, pada saat itu tidak lain adalah indonesia. Dengan kekayaan alam dan berbagai suku bangsanya, nusantara ini memiliki keunikannya tersendiri.
Gambar oleh succo dari Pixabay |
Pada tahun 1800-an, Belanda, Prancis, Inggris, Portugis, Cina, Jepang, Melayu, belum lagi Pribumi seperti; Jawa, Sunda, dll, adalah salah satu dari sekian banyak bangsa-bangsa yang hilir mudik di tanah jawa. Begitu beragam dan bercampur aduk bahasa yang beredar di masyarakat kala itu. Maka tak heran orang-orang ketika zaman ini bisa memiliki kemampuan berbahasa asing lebih dari satu.
Terbayangkah jika mereka terlibat dalam suatu kasus yang harus berujung pengadilan? Lalu bagaimana jika manusia-manusia dari semua bangsa-bangsa ini berkumpul dalam satu pengadilan dan seorang hakim menanyakan kesaksian mereka, sedangkan mereka hanya bisa bahasa mereka sendiri? Maka untuk itulah diperlukan seorang penerjemah tersumpah untuk dapat dipercaya sebagai penerjemah bagi manusia-manusia ini.
Peran penerjemah tersumpah sangat penting terutama dalam kasus pengadilan, dimana informasi dari kesaksian seseorang akan membuka arah baru dalam pengadilan. Karena pengadilan adalah hal yang krusial.
Keterangan informasi dari saksi dan para elemen lain pengadilan harus diceritakan sesuai dengan apa yang keluar dari pembicara saat itu tanpa menutup-nutupi informasi. Bisa dikatakan para penerjemah tersumpah inilah yang menuntun jalannya pengadilan. Tanpa jasa mereka pengadilan pastilah hanya menjadi omong kosong belaka.
Oleh karena itu itu saksi dan penerjemah tersumpah tidak boleh ada tatap muka sebelumnya untuk mencegah adanya penyuapan maupun kerjasama di belakang.
Di jaman modern ini, adakah penerjemah tersumpah di pengadilan bisa menunaikan tugasnya dengan baik, dengan penuh kejujuran dan kesungguhan? Semoga jawabannya, ya. Jangan sampai penerjemah tersumpah menyebar kesalahanpahaman informasi.
Apapun bahasa asing yang dipelajari oleh seseorang, ketika menjadi penerjemah pada hakikatnya adalah memberikan informasi dengan bahasa yang dimengerti oleh orang lain. Untuk itu dibutuhkan kejujuran dan pengambilan keputusan yang tepat dalam menjalaninya.
Menjadi penerjemah yang baik adalah dengan memahami karakter setiap bangsa yang dipelajari. Tentu berprofesi menjadi seorang penerjemah akan sangat menarik karena kita bisa memahami bangsa-bangsa ini dalam hal yang yang paling dasar, yaitu bahasa untuk kemudian saling memahami antara satu bangsa dengan bangsa yang lain.
Penulis: Ari Budiarsyah | Editor: Rahmat Wahyudi